KESADARAN BERBAHASA

Rabu, 11 April 2012



Kesadaran berbahasa adalah sikap seseorang baik secara sendiri-sendiri maupun secara bersama-sama bertanggung jawab sehingga menimbulkan rasa memiliki suatu bahasa dan dengan demikian ia berkemauan untuk ikut membina dan mengembangkan bahasa itu. Kesadaran berbahasa menimbulkan sikap, bagaimana seseorang bertingkah laku dalam menggunakan bahasanya. Sikap itu diikuti pula oleh sikap menghormati, bertanggung jawab, dan ikut memiliki bahasa itu. Jika kita ingin memajukan bahasa maka setiap orang harus diinsafkan agar mempunyai kesadaran berbahasa.

Ciri-ciri kesadaran berbahasa :
a.Sikap terhadap bahasa dan berbahasa
b.Tanggung jawaba bahasa dan berbahasa
c.Rasa ikut memiliki bahasa
d.Berkemauan membina dan mengembangkan bahasa

Orang yang menguasai satu bahasa disebut monolingual, orang yang menguasai dua bahasa disebut bilingual sedangkan orang yang menguasai lebih dari dua bahasa disebut multilingual. Orang Indonesia termasuk bilingual karena disamping menguasai bahasa ibunya, juga menguasai Bahasa Indonesia sebagai bahasa nasionalnya

Ciri-ciri orang yang bertanggung jawab terhadap suatu bahasa dan pemakaian bahasa adalah :
a.         Selalu berhati-hati menggunakan bahasa
b.         Tidak merasa senang melihat orang yang mempergunakan bahasa secara serampangan
c.         Memperingatkan pemakai bahasa kalau ternyata ia membuat kekeliruan
d.         Tertarik perhatiannya kalau orang menjelaskan hal yang berhubungan dengan bahasa
e.         Dapat mengoreksi pemakaian bahasa orang lain
f.          Berusaha menambah pengetahuan tentang bahasa tersebut
g.         Bertanya kepada ahlinya kalau menghadapi persoalan bahasa

Tanggung jawab berbahasa sangat diperlukan untuk menghindari salah pengertian. Tanggung jawab pemakai bahasa tidak hanya terbatas pada pemilihan kata dan kalimat yang baik, tapi juga mengenai cara pengucapan kata dan kalimat.
Tiap bahasa adalah suatu penjelmaan yang unik dari suatu kebudayaan yang unik . . . (St. Takdir Alisyahbana dalam Amran Halim I. Ed, 1976 : 40). Karena bahasa adalah penjelmaan yang unik dari suatu kebudayaan, maka bahasa dipengaruhi oleh pemakai bahasa yang pada dasarnya unik pula. Pengilustrasiannya adalah perbedaan bahasa orang desa dan orang kota. Orang kota bersikap cepat karena terburu oleh waktu. Penggunaan bahasa ibu biasanyu digunakan dalam kehidupan sehari-hari, situasi penjumpaan dan dan kegiatan menceritakan kembali bukanlah situasi resmi.


Harimurti Kridalaksana (1978 : 98) mengatakan bahwa Bahasa Indonesia dipergunakan untuk keperluan-keperluan resmi, yaitu dalam :
a.Komunikasi resmi
b.Wacana ilmiah
c.Khotbah, ceramah dan kuliah
d.Bercakap-cakap dengan orang yang dihormati.

Sikap positif terhadap bahasa lebih banyak kita lihat dari pelaksanaan bahasa dalam kehidupan sehari-hari oleh pemakai bahasa. Sikap positif terhadap bahasa juga terlihat pada penampilan seseorang ketika dia menggunakan bahasa. Sikap terhadap bahasa itu terlihat dari penghargaannya terhadap bahasa.
Khusus di Indonesia, Bahasa Indonesia dikatakan sebagai lambang kebangsaan dan identitas nasional, sedangkan Bahasa Daerah dikatakan sebagai lambang kebanggaan dan identitas daerah. Sikap terhadap bahasa ditekankan pada segi tanggung jawab dan penghargaan terhadap bahasa, sedangkan sikap berbahasa ditekankan pada kesadaran diri sendiri dalam menggunakan bahasa secara tertib.
Sikap positif terhadap bahasa dan berbahasa menghasilkan perasaan memiliki bahasa. Maksudnya, bahasa sudah dianggap kebutuhan pribadi yang esensial, milik pribadi, dijaga dan dipelihara. Untuk menanamkan rasa memiliki bahasa, orang harus bertitik tolak dari anggapan bahwa bahasa adalah miliknya pribadi. Kalau bahasa dianggap sebagai milik pribadi, konsekuensinya kita wajib memeliharanya.
Perasaan memiliki bahasa menimbulkan tanggung jawab dan kegiatan untuk membina bahasa baik melalui kegiatan pribadi atau kegiatan kelompok. Partisipasi dalam pembinaan bahasa terbagi menjadi dua yaitu :
  • Partisipasi informal, yaitu sikap kita saat menggunakan bahasa terutama pemakaian bahasa yang tertib. Setiap kali kita menggunakan bahasa berusaha untuk memperhatikan kaidah bahasa yang bersangkutan, meskipun tidak ada undang-undangnya
  • Partisipasi formal, yaitu partisipasi secara aktif. Terlihat usaha kita berupa kegiatan pembinaan melalui pertemuan forma, termasuk sumbangan berupa lisan dan tulisan yang mendukung pembinaan bahasa.

Tentu tidak semua pengguna bahasa diharapkan berpartisipasi secara formal. Yang diharapkan minimal kita berpartisipasi secara informal. Dengan penuh kesadaran, kita menggunakan bahasa secara tertib. Memang berat, namun jika kita sebagai pengguna bahasa telah menyadari perlunya pembinaan suatu bahasa, maka usaha apa pun yang akan dijadikan pasti akan berhasil.

Latihan 1

Mata Kuliah      : Bahasa Indonesia                            
Dosen               : Hj. Isna Sulastri, Dra. M. Pd.
Nama               : Oke Wahyudi
NIM                 : 4103215111035
Tanggal            : 11 april 2012

BAGIAN A

Petunjuk
1    1. Kerjakanlah soal di bawah ini dengan cara menghitamkan huruf B jika pernyataan yang terdapat
          dalam soal, Anda anggap benar dan hitamkan S jika salah. Contoh jika jawaban betul: ( B-S ).
      2. Jawaban ditulis langsung pada lembar soal ini. Untuk ini silakan dikopi paste terlebih dahulu.
      3. Pengetikan soal ini belum tertata rapi maka rapikanlah dalam blog Anda.

SOAL
1.      Tujuan utama perkuliahan Bahasa Indonesia adalah untuk menumbuh kembangkan keterampilan berbahasa mahasiswa, baik lisan atau pun tulisan ( B-S ).
2.  Salah satu upaya menumbuhkembangkan keterampilan berbahasa mahasiswa adalah dengan menumbuhkan kesadaran berbahasa Indonesianya terlebih dahulu ( B-S ).
3. Kesadaran berbahasa seseorang tidak dapat dilihat  dari tanggung jawab dan sikapnya terhadap bahasa Indonesia ( B-S ).
4. Mahasiswa Program Studi Matematika tidak perlu memiliki kesadaran berbahasa Indonesia sebab mereka tidak akan menjadi guru bahasa Indonesia (B-S).
5. Membiasakan diri berbahasa sesuai kaidah bahasa Indonesia terutama di dalam forum-forum resmi, merupakan wujud tanggung jawab seseorang terhadap bahasanya ( B – S  ).
6. Menurut Mansoer Pateda, tanggung jawab terhadap bahasa dan berbahasa dapat diwujudkan hanya dalam bentuk partisipasi formal ( B – S ).
7. Pengguna bahasa yang berpartisipasi secara formal, biasanya dengan kesadaran sendiri berusaha untuk menjadi peserta aktif dalam setiap kegiatan kebahasaan (B-S).
8. Mahasiswa Program Studi Matematika idealnya berpartisipasi dalam kegiatan pembinaan bahasa,  minimal dalam bentuk partisipasi formal (B-S).
9. Salah satu contoh partisipasi formal yang dapat dan patut dilakukan mahasiswa  Program Studi Matematika adalah berupaya untuk selalu berhati-hati dalam berbahasa sehingga bahasa yang
digunakannya senantiasa tertib dan terpelihara ( B – S ).
10.Mampu menghafal kaidah bahasa Indonesia dengan baik tanpa berlatih mengimplementasikannya belum menjamin seseorang akan menjadi pengguna bahasa yang baik (B-S).
11.Mahasiswa Program Studi Matematika yang sudah berusaha untuk berbahasa sesuai kaidah  bahasa Indonesia dalam forum-forum resmi, merupakan pertanda bahwa dia sudah memiliki kesadaran berbahasa (B-S).
12. Kalimat efektif biasanya tidak komunikatif (B-S).
13. Kalimat yang ambigu termasuk salah satu contoh kalimat efektif ( B-S )
14. Kalimat ambigu adalah kalimat yang tidak memiliki struktur yang lengkap ( B-S ).
15. Penggunaan bahasa Indonesia  yang baik dapat dilihat antara lain dari keefektifan kalimat
 serta ketepatan diksi dan ejaannya (B-S).

BAGIAN B

Petunjuk
Jawablah soal berikut dengan mempergunakan bahasa Indonesia yang baik dan bernalar
karena bahasa jawaban Anda termasuk bagian yang dinilai.

SOAL
Ada pernyataan yang berbunyi, “Maju mundurnya suatu bahasa sangat ditentukan oleh
kesadaran berbahasa pemakai bahasa itu sendiri”.
1.  Setujukan Anda dengan pandangan tersebut? Apa alasannya?  Tulislah argumentasi Anda terkait
    ini dalam satu paragraf.
2. Tulislah minimal lima ciri orang yang memiliki Kesadaran Berbahasa. Uraikan masing-masingnya
   dengan singkat.
3. Sudahkah Anda memiliki kelima ciri tersebut? Jelaskanlah dengan argumentasi yang bernalar.
4.  Upaya apakah yang sebaiknya dilakukan untuk meningkatkan keterampilan berbahasa Anda?
    Jelaskanlah.

Jawaban :

1. sangat setuju.
karena kesadaran pemakaian bahasa sangatlah penting, apabila pemakai bahasa itu sendiri tidak memakainya dengan benar, mungkin bahasa tersebut bisa bahkan pasti mengalami kemunduran.

2. 1. Berusaha menambah pengetahuan tentang bahasa tersebut.
        Selalu belajar dimanapun dia, bagaimanapun caranya untuk mengembangkan berbahasanya.
           Contoh nya dia selalu mencontoh orang-orang di sekelilingnya yang berbahasa baik, dan memperbaiki kekurangan bahasa pada dirinya.
   2. Memperingatkan pemakaian bahasa kalau ternyata ia mendapat kekeliruan.
        Membiasakan memperbaiki cara berbahasanya jika menemukan yang kurang tepat atau salah.
        jadi jika seseorang menemukan bahasanya sendiri kurang baik. bersegera memperbaikinya dengan bahasa yang lebih bagus.
   3. Selalu berhati dalam berbahasa
       maksudnya selalu memperhatikan setiap kata dan kalimat yang terucap dari mulutnya.
   4. Dapat mengoreksi pemakaian bahasa orang lain
Ketika ada orang lain yang bahasanya tidak sesuai dengan aturan bahasa, maka dia dapat mengoreksi dan berkomentar tentang bahasa yang telah orang lain ucapkan.
   5. Berusaha menambah pengetahuan tentang bahasa
Maksudnya seseorang akan terus belajar dan selalu mencari pengetahuan bahasa lebih mendalam.

3. belum.
karena saya mungkin termasuk orang yang kurang memperhatikan berbahasa, dan ternyata itu kurang baik.

4. * Terus belajar dan mencontoh kepada yang lebih ahli terkait bahasa dan berbahasa.
   * Selalu berhati-hati dalam mengucapkan kata dan kalimat
   * Membiasakan diri untuk menggunakan Bahasa yang baik dan benar.